Senin, 20 April 2020

Meredam Kejut

Maka berputar-putar lagi otak Si Dudung. Menginginkan sedikit nafas segar tapi malah mendapati ketidaksiapan dalam dirinya sendiri. Si Dudung ‘pun terduduk kembali, suara nafasnya dalam dihelakan. Membuang seluruh udara dari dalam dadanya dengan lengusan yang panjang dan dalam. Berkali-kali ia menatap lagi potret digital di telepon genggamnya.

****
Keputusannya beberapa waktu lalu untuk keluar dari kenyamanan (yang waktu itu ia anggap adalah racun baginya) bulat. Bulat padat, mulus tak berubah bentuk. Keyakinannya mantap. Langkah kakinya pun cepat dan panjang-panjang. Tak mau ia kehilangan kesempatan melakukan apa yang dicita-citakannya dari dulu.
Menjadi mandiri adalah impian terbesarnya, memiliki bengkel sendiri, dan meng-ekspresikan apa yang ada dalam khayalannya.
****
Si Dudung memejamkan lagi matanya, “Aku tidak tahu lagi harus bagaimana.” Kemudian menatap nanar ke langit, berharap Yang Maha Kuasa menjatuhinya uang supaya kehidupan menjadi normal kembali.


What could go wrong here?

Tidak ada komentar: